Ini Jurus Anyar KAI Urai Kemacetan di Jawa Tengah

Ilustrasi kereta komuterVIVAnews - PT Kereta Api Daop IV Semarang meluncurkan produk jasa layanan terbaru bernama KA Komuter Kedung Sepur. Kereta baru ini untuk mengurai kemacetan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
Rute KA sendiri antara lain Weleri - Kaliwungu - Mangkang - Semarang Poncol - Alastua - Brumbung - Gubug yang menggunakan tarif plat relatif murah.
Manager Humas KAI Daop IV Semarang, Suprapto mengatakan, peluncuran KA Kedung Sepur dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Minggu 28 September 2014.
"Nama KA Kedung Sepur dipilih oleh gubenur jateng, karena nama tersebut mempunyai arti sebagai kepanjangan dari nama wilayah Kendal, Demak, Ungaran, Semarang Purwodadi sebagai daerah yang dilalui kereta api ini," kata dia saat peluncuran KA Komuter Kedung Sepur di Stasiun Semarang Poncol.
Adapun rangkaian KA Kedung Sepur menggunakan rangkaian 4 gerbong kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) dengan daya kapasitas sekali angkut mencapai 200 penumpang. Dengan tarif yang digunakan selama masa promosi menggunakan tarif plat (jauh-dekat sama) sebesar Rp 15.000, dgn waktu tempuh dari Stasiun Gubug menuju Stasiun Weleri ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam 30 menit.
Peresmian KA ini ditandai dengan pemberangkatan KA Kedung Sepur dari stasiun Semarang Poncol menuju Weleri, Kendal. "Adapun layanan tiket bisa dilayani dapat dipesan 7 hari sebelum hari pemberangkatan di loket-loket stasiun terdekat, " kata dia.
Dengan layanan KA Kedung Sepur ini, kata dia, maka akan bisa memberikan kontribusi langsung bagi kelancaran mobilitas masyarakat di wilayah Semarang, serta menjadi cikal bakal bagi lahirnya KA komuter lainnya di Jateng. Hal itu sering akan selesainya proyek reaktifasi Kedungjati - Ambarawa pada tahun 2015 mendatang.
Tarif Mahal
Sementara itu, pakar Transportasi Unika Semarang, Djoko Setijowarno mengaku sangat mengapresiasi peluncuran KA Komuter Kedung Sepur ini. Karena hal itu akan sangat membantu warga Kendal, Semarang dan Grobogan bermobilisasi di jalur darat.
Kendati demikian, pemberian tarif Rp 15 ribu untuk KA itu masih terasa mahal bagi warga. Maka, Pemprov Jateng diharapkan bisa mengajukan dana subsidi Public Service Obligation(PSO) untuk layanan ini ke Kementerian Perhubungan.
"Direktorat Perkeretapian di Kemenhub dapat memberi bantuan PSO, sehingga tarif dapat ditekan maksimal Rp 5.000. Hal itu agar transportasi massal utamanya kereta di Jateng dapat berjalan dengan baik, " kata Djoko. (ren)

No comments

Powered by Blogger.