Jonan: Masa Tiket Naik Kereta 12 Jam Rp50 Ribu?

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan.VIVAnews - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menolak usulan pemerintah kembali memberi subsidi pada kereta ekonomi jarak jauh. Hal ini ditegaskan Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonansaat mengunjungi Stasiun Gubeng Surabaya, akhir pekan lalu.

Jonan mengatakan ada sejumlah pertimbangan menjadi alasan PT KAI menolak subsidi Kewajiban Pelayanan Publik (PSO). Pertama, pertimbangan persaingan antar moda transportasi jalur darat yang kian tidak sehat. Kedua berkaitan dengan stabilisasi korporasi dalam hal pelayanan transportasi.

"Tahun depan kami tidak mau lagi menerima subsidi kereta ekonomi jarak jauh. Kami juga tidak mau mematikan bisnis transportasi moda lain," ujar Jonan.   

Dia mencontohkan, untuk tiket KA Kertajaya jurusan Surabaya-Jakarta yang mendapat subsidi, harganya cuma Rp50 ribu. Sedangkan dengan harga normal Rp125 ribu. Ongkos ini untuk waktu tempuh perjalanan sekitar 12 jam.

"Ini lucu. Naik kereta Rp50 ribu dari Jakarta ke Surabaya dengan waktu 12 jam. Sementara naik taksi dari Stasiun Gubeng menuju rumah yang masih di dalam kota yang tidak sampai satu jam bisa Rp75 ribu. Lucu kan?" katanya.

Menurutnya, kereta ekonomi jarak jauh bukan kebutuhan sehari-hari. Artinya, tidak semua penumpang memanfaatkan fasilitas KA ekonomi jarak jauh setiap hari.

Terkait itu, PT KAI telah melakukan inovasi di sejumlah sarana transportasi kelas ekonomi. Untuk kereta ekonomi jarak jauh telah dilengkapi dengan ruang pendingin dan fasiltias listrik pengisi perangkat. Peningkatan fasilitas itu dianggap tidak perlu lagi mendapat pasokan subsidi. "Karena itu tidak mendidik bagi penumpang," katanya.

Mantan Managing Director Citibank itu mengatakan, yang layak mendapat subsidi adalah jenis kereta lokal dan kereta komuter. "Untuk KA lokal dan komuter masih layak, karena menjadi kebutuhan sehari-hari, sekaligus untuk memecah kepadatan jalan raya," katanya. (ita)

No comments

Powered by Blogger.