Bahaya Gadget Bagi Anak

Tika BisonoVIVAnews - Permainan tradisional mulai ditinggalkan oleh anak-anak. Mereka lebih memilih permainan yang lebih canggih, seperti yang ada di smartphone.

Psikolog Tika Bisono punya pandangan terhadap fenomena ini. Dia mengakui, hal tersebut tidak bisa dihindari, karena merupakan bagian dari perkembangan zaman.

"Sebenarnya, dalam perkembangan zaman harus siap berubah dan berkembang. Perubahan itu nggak bisa terlepas dari teknologi," ujar Tika, saat ditemui di lokasi Car Free Day, Jakarta, Minggu 23 November 2014.

Namun, menurut dia, permainan gadget tersebut perlu ada pendampingan oleh orangtua. Sebab, bila anak yang belum cukup umur, namun sudah kecanduan dengan games tersebut bisa berdampak buruk.

"Soalnya, kata-kata kasar itu ada di permainan gadget dan itu bisa berdampak pada perilaku anak," jelas Tika.

Selain itu juga, kata dia, teknologi bisa mengalihkan sosialisasi anak. Mereka lebih sering bertemu di dunia maya, ketimbang bertemu langsung.

"Padahal, sosialisasi yang sesungguhnya itu di dunia nyata, bisa melihat orangnya seperti apa. Itu nggak bisa kita temukan di internet," tuturnya.

Tika menambahkan, bila seorang anak sudah terpengaruh dengan permainan canggih itu, yang patut disalahkan bukan si anak, melainkan orangtuanya.

"Seperti anak kecil dikasih iPad, terus gadget itu kena air yang disalahin anak. Seharusnya orangtua yang salah, kenapa ngasih gadget saat belum saatnya," jelasnya.

Disinggung mengenai banyak sekolah yang sudah menerapkan teknologi sejak awal, kata Tika, maka pendampingan dari orangtua menjadi solusinya.

"Jadi, berapa lama anak menggunakan komputer untuk browsing atau main game. Sisanya, orangtua harus mengajak anak keluar dari itu (perangkat komputer) supaya bisa bersosialisasi," ujarnya. (asp)

No comments

Powered by Blogger.