Ketua MPR: Dua Koalisi di DPR Mulai Kerja Sama Januari 2015
VIVAnews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan, Rabu 19 November 2014, menyatakan keyakinannya bahwa aksi unjuk rasa menyikapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi tidak akan berakhir ricuh.
Seperti diketahui, harga premium naik dari Rp6.500 menjadi Rp8.500, sementara harga solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500.
"Walaupun kemarin BBM baru naik dan ada demo, tapi biasa saja menyampaikan aspirasinya. Demo sekarang alhamdulillah tidak anarkis lagi," ujar Zulkifli saat acara sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Pondok Pesantren Al Ishlah, Lamongan, Jawa Timur.
Menurutnya, bangsa Indonesia telah melewati tahapan-tahapan demokrasi yang luar biasa. Hal ini ditandai dengan pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan wakil presiden, hingga pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang berjalan dengan lancar.
"Kita saksikan bangsa-bangsa lain, saudara-saudara kita di Mesir, Suriah, Libya, Pakistan, bahkan Thailand belum begitu berhasil melewati proses demokrasi," kata dia.
Kemantangan demokrasi di Indonesia, ia melanjutkan, diperkuat dengan berdamainya Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat di parlemen.
"Saya sebetulnya kurang sependapat kalau masih ada paket-paket atau kelompok-kelompok, karena semua sudah selesai," imbuh dia.
Politisi Partai Amanat Nasional itu menjamin dua koalisi di DPR itu akan mulai bekerja bersama-sama demi kepentingan bangsa. Perdamaian ini, kata dia, akan dimulai dengan revisi UU MD3.
"Mudah-mudahan Januari DPR sudah satu untuk mengawal kepentingan Indonesia yang lebih baik," katanya. (ren)
Seperti diketahui, harga premium naik dari Rp6.500 menjadi Rp8.500, sementara harga solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500.
"Walaupun kemarin BBM baru naik dan ada demo, tapi biasa saja menyampaikan aspirasinya. Demo sekarang alhamdulillah tidak anarkis lagi," ujar Zulkifli saat acara sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Pondok Pesantren Al Ishlah, Lamongan, Jawa Timur.
Menurutnya, bangsa Indonesia telah melewati tahapan-tahapan demokrasi yang luar biasa. Hal ini ditandai dengan pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan wakil presiden, hingga pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang berjalan dengan lancar.
"Kita saksikan bangsa-bangsa lain, saudara-saudara kita di Mesir, Suriah, Libya, Pakistan, bahkan Thailand belum begitu berhasil melewati proses demokrasi," kata dia.
Kemantangan demokrasi di Indonesia, ia melanjutkan, diperkuat dengan berdamainya Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat di parlemen.
"Saya sebetulnya kurang sependapat kalau masih ada paket-paket atau kelompok-kelompok, karena semua sudah selesai," imbuh dia.
Politisi Partai Amanat Nasional itu menjamin dua koalisi di DPR itu akan mulai bekerja bersama-sama demi kepentingan bangsa. Perdamaian ini, kata dia, akan dimulai dengan revisi UU MD3.
"Mudah-mudahan Januari DPR sudah satu untuk mengawal kepentingan Indonesia yang lebih baik," katanya. (ren)
Post a Comment