Peneliti: Jam Masuk Sekolah Berpengaruh pada Angka Kecelakaan Remaja
VIVAnews - Kita semua tahu bahwa remaja yang mengemudikan kendaraan lebih berisiko mengalami kecelakaan, ketimbang mereka yang usianya di atas 30 tahun.
Hal ini, mungkin disebabkan kurangnya pengalaman mereka dalam hal mengemudikan mobil, atau motor. Bisa juga, karena kebiasaan mereka yang sibuk membalas pesan singkat sembari berkendara.
Apa pun alasannya, hal ini membuat perusahaan asuransi was-was dan cenderung memasang premi tinggi, apabila remaja tersebut hendak diasuransikan oleh keluarganya.
Namun, menurut berita yang dilansir dari situs New York Times, Selasa 25 November 2014, beberapa peneliti dari Universitas Eastern Virginia Medical Shool menemukan fakta bahwa jam masuk sekolah memiliki pengaruh yang cukup besar pada tingginya angka kecelakaan pada remaja.
Riset dilakukan dengan membandingkan angka kecelakaan di dua daerah di Virginia, Amerika Serikat, yang memiliki kemiripan dalam hal geografis dan penyebaran penduduk. Data dari daerah Chesterfield di tahun 2009-2010, menunjukkan bahwa persentase remaja berusia 16-18 tahun yang mengalami kecelakaan adalah sebanyak 48,8 per 1.000 penduduk di daerah tersebut.
Sementara itu, di daerah Henrico, angka persentasenya lebih kecil, yakni hanya 37,9 per 1.000 populasi penduduk. Para peneliti, kemudian melihat data dari tahun 2010-2011, di mana hasilnya kurang lebih sama, Chesterfield mencatat presentase 51,9 sementara Henrico hanya 44,2.
Apa penyebabnya?
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Robert Vorona kemudian mencari perbedaan dari kedua daerah tersebut, yang mungkin memengaruhi jauhnya selisih persentase angka kecelakaan. Salah satu hasilnya adalah jam masuk sekolah di dua tempat ini berbeda, Chesterfield menetapkan sekolah dimulai pada pukul 7:20, sementara di Henrico adalah pukul 8:45.
Hasil ini, kemudian digabungkan dengan fakta mengenai perkembangan tubuh remaja, dimana mereka yang masuk dalam usia tersebut mengalami perubahan siklus tidur. Artinya, mereka mulai merasa mengantuk lebih malam ketimbang sebelum masuk usia puber.
Selain itu, mereka juga menjadi kurang sensitif terhadap sinar matahari, yang menyebabkan mereka cenderung mengantuk saat bangun pagi.
Namun, Vorona mengakui bahwa hasil riset ini belum lengkap karena tidak didukung oleh data seberapa jauh jarak rumah ke sekolah, mobil jenis apa yang digunakan serta faktor-faktor lain yang memengaruhi terjadinya kecelakaan.
Post a Comment