Penembakan di Markas Brimob Kepri Rabu Malam Membuat Takut Warga
VIVAnews - Penembakan yang kembali terjadi di Markas Brimob Kepulauan Riau di Jalan Raya Trembese, Batam, Rabu malam membuat takut masyarakat sekitar. Lalu lintas di sekitar Markas pun terhenti saat penembakan berlangsung.
Menurut koresponden tvOne, penembakan baru berhenti sekitar pukul 22.30 waktu setempat dan situasi kini mulai kondusif. Namun, sejumlah warga menunjukkan ekspresi ketakutan saat terdengar beberapa bunyi tembakan dan mereka berupaya mencari selamat.
Lalu lintas di luar markas pun sempat terhenti. Beberapa mobil dan motor mencoba balik arah.
Sebelumnya, menurut kantor berita Antara, personel Polisi Militer TNI AD meminta masyarakat sekitar tidak beraktivitas di sekitar Mako Brimobda Kepri dan pertokoan di Jalan Raya Tembesi, Batam. Ini menyusul penyerangan oleh pihak tak dikenal, yang belum diketahui penyebabnya, namun suara tembakan masih terdengar hingga malam hari.
Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Soerya Respationo, menyatakan suasana ketegangan antara antara-Yonif 134 Tuah Sakti (TS) dengan Satbrimob Polda setempat masih mencekam. Dia pun sempat terjebak di dalam markas Brimob yang ditembaki dari luar.
Menurut Soerya, suara tembakan secara sporadis terdengar sekian lama hingga sekitar pukul 22.30. "Lima menit yang lalu sudah tidak terdengar lagi," ungkap Soerya saat dihubungi lewat telepon oleh tvOne pada pukul 22.35.
Dia sendiri hingga saat ini mengaku masih berada di dalam Mako Brimob Polda Kepri. Dia tengah menunggu Kapolda Kepri Brigjend Pol Endjang Sudrajat, Pangdam I Bukit Barisan Kepulauan Riau Mayjend Winston P. Simanjutak, dan Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak.
"Iya saya masih di Mako (Brimob), saya menunggu para pejabat ini untuk kita duduk bersama, kita bicarakan bagaimana sebaiknya agar ini segera berakhir," pinta Surya.
Pangdam I Bukit Barisan Kepulauan Riau Mayjend Winston P. Simanjutak, mengakui, memang sempat terjadi ketegangan diantara kedua pihak. Namun, hal itu terjadi atas nama pribadi.
"Memang ada penembakan, tapi diarahkan keatas karena menghindari peluru nyasar kearah warga," terangnya.
Dia juga menegaskan, pihaknya telah meminta para anggota yang sedang berada di luar area komplek TNI untuk kembali. "Sudah kami panggil dengan berbagai cara, baik melalui kontak telepon maupun menggunakan pengeras suara," ujarnya.
Seperti diketahui, terjadi keributan antara-Yonif 134 Tuah Sakti (TS) dengan Satbrimob Polda Kepulauan Riau. Keributan tersebut diduga berawal dari kesalahpahaman antara seorang anggota masing instansi yang terjadi di depan Perumahan Buana Impian Tembesi saat mengisi bensin pagi tadi.
Salah paham itu terjadi ketika dua anggota Yonif 134/TS sedang mengisi bensin sepeda motor di depan perumahan tersebut, kemudian dua anggota Brimob saling pandang dan berujung percekcokan.
Dua anggota Yonif 134/TS bernama Pratu Nuryanto dan Praka Budiono dan dua anggota Satbrimob Bribda Erik Simanjuntak dan Bripda Solatif Purba. Entah kenapa, puluhan anggota Yonif 134/TS kemudian datang menyerang Satbrimob Polda Kepri. (ren)
Menurut Soerya, suara tembakan secara sporadis terdengar sekian lama hingga sekitar pukul 22.30. "Lima menit yang lalu sudah tidak terdengar lagi," ungkap Soerya saat dihubungi lewat telepon oleh tvOne pada pukul 22.35.
Dia sendiri hingga saat ini mengaku masih berada di dalam Mako Brimob Polda Kepri. Dia tengah menunggu Kapolda Kepri Brigjend Pol Endjang Sudrajat, Pangdam I Bukit Barisan Kepulauan Riau Mayjend Winston P. Simanjutak, dan Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak.
"Iya saya masih di Mako (Brimob), saya menunggu para pejabat ini untuk kita duduk bersama, kita bicarakan bagaimana sebaiknya agar ini segera berakhir," pinta Surya.
Pangdam I Bukit Barisan Kepulauan Riau Mayjend Winston P. Simanjutak, mengakui, memang sempat terjadi ketegangan diantara kedua pihak. Namun, hal itu terjadi atas nama pribadi.
"Memang ada penembakan, tapi diarahkan keatas karena menghindari peluru nyasar kearah warga," terangnya.
Dia juga menegaskan, pihaknya telah meminta para anggota yang sedang berada di luar area komplek TNI untuk kembali. "Sudah kami panggil dengan berbagai cara, baik melalui kontak telepon maupun menggunakan pengeras suara," ujarnya.
Seperti diketahui, terjadi keributan antara-Yonif 134 Tuah Sakti (TS) dengan Satbrimob Polda Kepulauan Riau. Keributan tersebut diduga berawal dari kesalahpahaman antara seorang anggota masing instansi yang terjadi di depan Perumahan Buana Impian Tembesi saat mengisi bensin pagi tadi.
Salah paham itu terjadi ketika dua anggota Yonif 134/TS sedang mengisi bensin sepeda motor di depan perumahan tersebut, kemudian dua anggota Brimob saling pandang dan berujung percekcokan.
Dua anggota Yonif 134/TS bernama Pratu Nuryanto dan Praka Budiono dan dua anggota Satbrimob Bribda Erik Simanjuntak dan Bripda Solatif Purba. Entah kenapa, puluhan anggota Yonif 134/TS kemudian datang menyerang Satbrimob Polda Kepri. (ren)
Post a Comment