Pengangkatan Prasetyo Rusak Citra Kejaksaan
JAKARTA - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menilai, pengangkatan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung yang notabene berasal dari partai politik merupakan persoalan yang tidak enteng. Menurutnya, hal itu akan berdampak buruk pada perkembangan kejaksaan kedepannya. "Kedepan, pastilah akan berkembang asusmsi publik bahwa lembaga ini dapat dipengaruhi oleh kekuatan atau kepentingan politik tertentu, lagi-lagi partai politik," tutur Ray dalam acara diskusi bertema 'Pak Jokowi Ikut Parpol, Apa Nasib Gerakan Anti Mafia dan Korupsi?' yang diselenggarakan Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia di Kafe Deli, Jalan Sunda Nomor 07, Jakarta Pusat, Minggu (23/11/2014).
Ray menegaskan, hal itu merupakan preseden buruk karena dapat mempengaruhi kualitas independensi lembaga tinggi negara. Dikhawatirkan, nantinya para calon Jaksa akan cenderung mencari afiliasi politik tertentu agar bisa dipilih.
"Apalagi dua Jaksa Agung terakhir bukan berasal dari jaksa aktif di internal kejaksaan, nantinya para jaksa tak akan lagi bercita-cita menjadi jaksa agung, memimpin institusinya sendiri karena tak memiliki afiliasi politik, ini tentu mengkhawatirkan," pungkasnya.

Seperti diketahui, HM Prasetyo merupakan politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang sebelumnya tidak terprediksi bakal dipilih oleh Presiden Jokowi menjadi Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief.
Ray menegaskan, hal itu merupakan preseden buruk karena dapat mempengaruhi kualitas independensi lembaga tinggi negara. Dikhawatirkan, nantinya para calon Jaksa akan cenderung mencari afiliasi politik tertentu agar bisa dipilih.
"Apalagi dua Jaksa Agung terakhir bukan berasal dari jaksa aktif di internal kejaksaan, nantinya para jaksa tak akan lagi bercita-cita menjadi jaksa agung, memimpin institusinya sendiri karena tak memiliki afiliasi politik, ini tentu mengkhawatirkan," pungkasnya.
Seperti diketahui, HM Prasetyo merupakan politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang sebelumnya tidak terprediksi bakal dipilih oleh Presiden Jokowi menjadi Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief.
Post a Comment