Sindir Manuver "Presidium," ARB Lantunkan Pantun di Munas Golkar
Ekspresi itu diungkapkannya dalam bait pantun berikut ini. "Jangan rajuk di pulau Bali, bergoyang sendiri di dalam kedai, ayo kawan sadar kembali besarkan partai," kata Aburizal saat mengakhiri pidatonya dalam membuka Musyawarah Nasional Golkar di Nusa Dua, Bali, Minggu malam ini.
Aburizal menegaskan, dia tak bisa memenuhi tuntutan Agung karena keputusan pelaksanaan Munas dalam Rapimnas tidak mungkin diubahnya. Sebab, bila mengubah keputusan Rapimnas dengan cara seperti itu justru berpotensi menjadi otoriter.
"Ia bukanlah keputusan saya atau keputusan orang-per orang tapi keputusan organisasi yang harus diikuti. Kalau ada yang keberatan semestinya dilakukan melalui forum-forum dalam munas kali ini. seharusnya dilakukan dengan ide dan gagasan," katanya.
Aburizal secara khusus memberikan rasa hormatnya kepada MS Hidayat dan Airlangga Hartarto yang memilih cara bermartabat dalam memperjuangkan ide dan gagasan.
"Demikian pula Pak Akbar Tandjung menolak mendukung presidium itu. Demikian pula Pak Muladi, profesor hukum, juga menolak posisi penting yang ditawarkan presidium itu," katanya. (ren)
Post a Comment