Polisi: tiap hari 6.000 kendaraan baru, Jakarta sudah kritis
Merdeka.com - Padatnya arus lalu lintas di Jakarta disebut sudah pada tahap kritis. Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Bakharuddin mengatakan bahwa pertumbuhan kendaraan baru yang berada di Jakarta saja berjumlah 6.000 unit setiap harinya.
Oleh karena itu, berbagai peraturan diterapkan bagi pengendara, termasuk berlangsungnya Operasi Zebra, hingga pembatasan kendaraan bermotor di ruas tertentu area protokol Jakarta.
"Ini kan (peraturan) bukan barang yang aneh lagi, ini kan bagaimana agar pengguna roda dua beralih ke sana karena memang sudah kritis Jakarta ini. Pertumbuhan kendaraan satu hari itu 6.000 unit. Itu yang baru," ujar Ajun Komisaris Besar Polisi Bakharuddin.
Jumlah itu bahkan masih ditambah lagi dengan kendaraan yang datang dari luar daerah. Pasalnya, tidak sedikit kendaraan yang berubah pelat nomor menjadi nomor polisi Jakarta, sementara jumlah komuter terus tumbuh, yakni para pengendara yang datang dari kawasan penyangga bagi Jakarta.
"Ada juga kendaraan yang misalnya pelat L dibeli ke Jakarta dan diganti pelat B. Terus tiap hari kenaikan dari daerah penyangga, dari Bodetabek itu semua masuk Jakarta, aktivitas di Jakarta," urainya.
Dengan demikian, waktu produktif pun habis di jalan, dan BBM habis pula di jalan. "Udara jadi kotor. Psikis kita stres. Kesehatan jadi menurun," tegasnya.
Uji coba pemberlakuan pembatasan sepeda motor di kawasan terbatas area protokol, yakni Thamrin-Jalan Medan Merdeka, sudah mulai berlaku hari ini. Peraturan dibuat untuk mengarahkan pengendara sepeda motor beralih ke transportasi umum.
Post a Comment