Aliansi Indonesia Minta Jaksa Agung Lanjutkan Proses Hukum Setya Novanto
Setya Novanto telah resmi mengundurkan diri dari Ketua DPR RI. Hal itu mendapat apresiasi dari Aliansi Indonesia (AI), sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua Umum AI, Yusweri Sodri, Kamis 17 Desember 2015.
“Tentu pengunduran diri itu pantas kita apresiasi. Sudah sebulan energi bangsa ini tersedot oleh tarik ulur kasus tersebut, sehingga dengan pengunduran diri tersebut satu masalah bisa terselesaikan,” ujarnya.
Yusweri berharap kasus Setya Novanto tidak hanya berhenti dengan pengunduran diri yang bersangkutan, tapi harus berlanjut ke proses hukum.
“Demi tegaknya keadilan dan kebenaran, Kejaksaan Agung harus menindaklanjuti proses hukumnya, Aliansi Indonesia akan mendukung sepenuhnya,” kata dia.
Menurur Yusweri, jika sampai berhenti, akan buruk bagi Kejaksaan Agung dan Setya Novanto sendiri.
“Kredibilitas Kejaksaan Agung maupun Jaksa Agung bisa memburuk di mata publik (jika dihentikan – red). Kejaksaan Agung bisa dianggap tidak serius. Begitupun dengan Setya Novanto, kalau memang bersalah ya harus mendapat hukuman yang pantas, tapi kalau tidak bersalah ya mesti dipulihkan nama baiknya. Saat ini Setya Novanto sudah divonis bersalah oleh masyarakat,” paparnya.
Dia juga berharap proses hukum terhadap Setya Novanto nantinya berjalan transparan dan seadil-adilnya, sehingga dapat menjadi contoh bahwa setiap warga negara kedudukannya sama di depan hukum.
“Tentu pengunduran diri itu pantas kita apresiasi. Sudah sebulan energi bangsa ini tersedot oleh tarik ulur kasus tersebut, sehingga dengan pengunduran diri tersebut satu masalah bisa terselesaikan,” ujarnya.
Yusweri berharap kasus Setya Novanto tidak hanya berhenti dengan pengunduran diri yang bersangkutan, tapi harus berlanjut ke proses hukum.
“Demi tegaknya keadilan dan kebenaran, Kejaksaan Agung harus menindaklanjuti proses hukumnya, Aliansi Indonesia akan mendukung sepenuhnya,” kata dia.
Menurur Yusweri, jika sampai berhenti, akan buruk bagi Kejaksaan Agung dan Setya Novanto sendiri.
“Kredibilitas Kejaksaan Agung maupun Jaksa Agung bisa memburuk di mata publik (jika dihentikan – red). Kejaksaan Agung bisa dianggap tidak serius. Begitupun dengan Setya Novanto, kalau memang bersalah ya harus mendapat hukuman yang pantas, tapi kalau tidak bersalah ya mesti dipulihkan nama baiknya. Saat ini Setya Novanto sudah divonis bersalah oleh masyarakat,” paparnya.
Dia juga berharap proses hukum terhadap Setya Novanto nantinya berjalan transparan dan seadil-adilnya, sehingga dapat menjadi contoh bahwa setiap warga negara kedudukannya sama di depan hukum.
Post a Comment