300 Aparat Gabungan Masih Bersiaga Penuh di Keerom Papua
Pasca-pembunuhan itu, warga transmigran di lokasi kejadian marah dan membakar 17 rumah di sekitar rumah pelaku. Polisi juga terus mencari motif di balik pembunuhan itu yang berbuntut dibakarnya belasan rumah.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan selain penjagaan beberapa titik yang dianggap rawan, polisi bersama TNI juga menggelar patroli gabungan disekitar lokasi kejadian.
"Aparat keamanan bersama dengan warga melakukan penjagaan keamanan malam ini. Hingga kini pihaknya juga masih melakukan pendalaman terhadap kasus itu. Pelaku yang saat ini diamankan di Polres Keerom dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Kami terus mendalami motif di balik pembunuhan tersebut," kata Sulistyo di Jayapura, Minggu (7/9/2014).
Pudjo juga menyebutkan pelaku diduga tidak dipengaruhi oleh minuman keras. Sebab sebelumnya beredar informasi di lapangan yang menyebutkan pelaku pembunuhan dipengaruhi minuman keras saat membunuh.
"Pelaku adalah warga baru di Arso 1 dan tinggal di rumah temannya, hanya kebetulan rumahnya berhadapan dengan rumah korban. Kami masih mendalami apakah ini ada unsur lainnya atau tidak," ujar Sulistyo.
Hasil penyelidikan polisi sementara, saat itu korban sedang memetik sayur di halaman rumah korban. Pelaku saat kejadian dengan berbaju kaos putih celana pendek keluar dari rumah dan kemudian mengampak korban pada bagian leher belakang.Setelah melakukan pembacokan pelaku kemudian menaruh kampak di rumah dan melapor ke Polres Keerom bahwa dirinya telah membunuh tetangganya. Polisi langsung mengamankan pelaku saat itu juga," ucap dia.
Post a Comment