Calon Haji di Malang Dibekali Informasi Cegah Ebola
VIVAnews - Para jemaah calon haji di Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan diberikan sejumlah informasi untuk mencegah terjangkit virus ebola saat mereka menunaikan ibadah haji di Arab Saudi nanti. Mereka diberi tahu tentang tanda-tanda, cara penularan dan antisipasi agar tidak terjangkit virus asal Afrika itu.
Meski begitu, mereka tetap mendapatkan vaksin meningitis sebelum berangkat haji pada pertengahan September nanti. Pemberian vaksin itu untuk meningkatkan kekebalan tubuh para jemaah calon haji.
Menurut Kepala Seksi Pelayanan Umrah dan Haji Kementerian Agama Kabupaten Malang, Abdul Rachman, pembekalan tentang virus ebola akan diberikan berlapis sejak jemaah calon haji berada di Malang hingga saat di Asrama Haji Surabaya.
“Pembekalan saat di Asrama Haji itu wewenangnya pemerintah Surabaya, tapi di Malang juga diberikan pembekalan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan,” kata Rachman, di Malang, Senin 18 Agustus 2014.
Pemeriksaan awal tentang meningitis, kata Rachman, dilakukan setiap jemaah calon haji di sejumlah rumah sakit tempat pemeriksaan kesehatan berlangsung.
Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia tidak membatasi atau menutup gelombang berhaji tahun ini meski virus ebola sudah memakan sejumlah korban. “Sampai sekarang belum ada jemaah haji yang terjangkit virus ini, jadi pemerintah tetap membuka jalur berhaji.”
Tahun ini terdapat 1.200 jemaah calon haji yang berangkat dari Kabupaten Malang. Jumlah itu menyusut dari jumlah awal jamaah calon haji yang mencapai 1.454 orang. Penyusutan terjadi karena sejumlah alasan, antara lain jamaah belum melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji, jemaah berpindah pemberangkatan lewat Kota Malang atau Kota Batu serta jemaah disebutkan meninggal sebelum berangkat.
“Ada sekitar 254 yang tidak jadi berangkat. Kabupaten Malang diperkirakan berangkat lewat tiga kloter (kelompok terbang) dari sekitar 64 kloter di seluruh Jawa Timur,” katanya. Jumlah total ada 27 ribu jemaah calon haji dari Jawa Timur.
Meski begitu, mereka tetap mendapatkan vaksin meningitis sebelum berangkat haji pada pertengahan September nanti. Pemberian vaksin itu untuk meningkatkan kekebalan tubuh para jemaah calon haji.
Menurut Kepala Seksi Pelayanan Umrah dan Haji Kementerian Agama Kabupaten Malang, Abdul Rachman, pembekalan tentang virus ebola akan diberikan berlapis sejak jemaah calon haji berada di Malang hingga saat di Asrama Haji Surabaya.
“Pembekalan saat di Asrama Haji itu wewenangnya pemerintah Surabaya, tapi di Malang juga diberikan pembekalan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan,” kata Rachman, di Malang, Senin 18 Agustus 2014.
Pemeriksaan awal tentang meningitis, kata Rachman, dilakukan setiap jemaah calon haji di sejumlah rumah sakit tempat pemeriksaan kesehatan berlangsung.
Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia tidak membatasi atau menutup gelombang berhaji tahun ini meski virus ebola sudah memakan sejumlah korban. “Sampai sekarang belum ada jemaah haji yang terjangkit virus ini, jadi pemerintah tetap membuka jalur berhaji.”
Tahun ini terdapat 1.200 jemaah calon haji yang berangkat dari Kabupaten Malang. Jumlah itu menyusut dari jumlah awal jamaah calon haji yang mencapai 1.454 orang. Penyusutan terjadi karena sejumlah alasan, antara lain jamaah belum melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji, jemaah berpindah pemberangkatan lewat Kota Malang atau Kota Batu serta jemaah disebutkan meninggal sebelum berangkat.
“Ada sekitar 254 yang tidak jadi berangkat. Kabupaten Malang diperkirakan berangkat lewat tiga kloter (kelompok terbang) dari sekitar 64 kloter di seluruh Jawa Timur,” katanya. Jumlah total ada 27 ribu jemaah calon haji dari Jawa Timur.
Laporan: D.A. Pitaloka | Malang
Post a Comment