Dirjen Pajak: 12 Tahun Penerimaan Pajak Tak Capai Target
VIVAnews - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengaku tak pernah mencapai target penerimaan pajak selama belasan tahun. Dirjen Pajak, Fuad Rahmany, mengatakannya pada Selasa 9 September 2014.
"Sudah dua belas tahun tidak pernah mencapai target," kata Fuad, di Kementerian Keuangan, Jakarta.
Dia mengatakan, pihaknya tengah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target penerimaan pajak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
Namun, Fuad tak bisa memastikan apakah target penerimaan pajak akan tercapai atau tidak.
Sekadar informasi, pada APBN-P 2014, penerimaan pajak dipatok Rp1.102 triliun. Meskipun demikian, direktorat ini berjanji akan berusaha untuk mencapai target tersebut.
"Saya nggak bisa ngomong. Pokoknya, kami berusaha semaksimal mungkin. Kami akan bekerja maksimal dan kondisi ekonomi kita juga menurun. Diperkirakan artinya berat, kan? Tapi, kami akan bekerja maksimal," kata dia.
Fuad mengatakan, pihaknya akan fokus pada beberapa sektor yang menjadi sasaran Ditjen Pajak, seperti pertambangan.
Ditjen Pajak pun akan menggandeng aparat kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menggenjot penerimaan pajak.
"Semua kami targetkan. Tapi, kami juga ada keterbatasan. Jadi, ya kami fokus di sektor properti, kemudian pertambangan. KPK akan membantu kami dan polisi akan membantu kami untuk ditertibkan," kata dia. (art)
"Sudah dua belas tahun tidak pernah mencapai target," kata Fuad, di Kementerian Keuangan, Jakarta.
Dia mengatakan, pihaknya tengah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target penerimaan pajak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
Namun, Fuad tak bisa memastikan apakah target penerimaan pajak akan tercapai atau tidak.
Sekadar informasi, pada APBN-P 2014, penerimaan pajak dipatok Rp1.102 triliun. Meskipun demikian, direktorat ini berjanji akan berusaha untuk mencapai target tersebut.
"Saya nggak bisa ngomong. Pokoknya, kami berusaha semaksimal mungkin. Kami akan bekerja maksimal dan kondisi ekonomi kita juga menurun. Diperkirakan artinya berat, kan? Tapi, kami akan bekerja maksimal," kata dia.
Fuad mengatakan, pihaknya akan fokus pada beberapa sektor yang menjadi sasaran Ditjen Pajak, seperti pertambangan.
Ditjen Pajak pun akan menggandeng aparat kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menggenjot penerimaan pajak.
"Semua kami targetkan. Tapi, kami juga ada keterbatasan. Jadi, ya kami fokus di sektor properti, kemudian pertambangan. KPK akan membantu kami dan polisi akan membantu kami untuk ditertibkan," kata dia. (art)
Post a Comment