37 Kecamatan di Jakarta Terancam Kebanjiran pada 2015
VIVAnews - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memprediksi pada tahun 2015 akan terjadi kenaikan jumlah wilayah Jakarta yang terendam banjir. Jika di tahun 2014, terdapat 22 kecamatan yang terendam banjir, tahun 2015 akan ada 37 kecamatan yang terkena bencana itu.
"Kami membuat rencana kontijensi maksimal pada tahun 2015. Perkiraan kami ada 37 kecamatan, 125 kelurahan dan 634 Rukun Warga yang akan terkena banjir pada prakiraan bencana puncak pada minggu ketiga Januari 2015," kata Kepala Seksi Pengendalian BPBD DKI Jakarta, Basuki, Selasa, 18 November 2014.
Sejauh ini, sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan untuk mengurangi dampak. Di antaranya, pembangunan tanggul penahan ROB di Kamal Muara, Muara Baru, Matradinata dan Muara Angke. Termasuk pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur.
"Mudah-mudahan tidak terjadi dampak seperti yang di asumsi kami. Namun kalau pun terjadi, setidaknya persiapan sudah kami lakukan sedari kini," ujar Basuki.
Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Tri Budiarto, menambahkan pada tahun 2014, pihaknya telah menyediakan kantong anggaran kebencanaan hingga Rp75 miliar untuk penanganan kasus kebencanaan, khususnya bencana banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun.
Termasuk persiapan lain seperti penyediaan cadangan beras sebanyak 100 ton di setiap kabupaten/kota dan tingkat provinsi sebesar 200 ton. "Kami juga menyiagakan 3.500 personel dan sebanyak 1 SSK personel Polri di setiap daerah. Sehingga kalau terjadi bencana, sudah bisa diantisipasi dengan sesegera mungkin," kata Budiarto. (ren)
"Kami membuat rencana kontijensi maksimal pada tahun 2015. Perkiraan kami ada 37 kecamatan, 125 kelurahan dan 634 Rukun Warga yang akan terkena banjir pada prakiraan bencana puncak pada minggu ketiga Januari 2015," kata Kepala Seksi Pengendalian BPBD DKI Jakarta, Basuki, Selasa, 18 November 2014.
Sejauh ini, sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan untuk mengurangi dampak. Di antaranya, pembangunan tanggul penahan ROB di Kamal Muara, Muara Baru, Matradinata dan Muara Angke. Termasuk pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur.
"Mudah-mudahan tidak terjadi dampak seperti yang di asumsi kami. Namun kalau pun terjadi, setidaknya persiapan sudah kami lakukan sedari kini," ujar Basuki.
Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Tri Budiarto, menambahkan pada tahun 2014, pihaknya telah menyediakan kantong anggaran kebencanaan hingga Rp75 miliar untuk penanganan kasus kebencanaan, khususnya bencana banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun.
Termasuk persiapan lain seperti penyediaan cadangan beras sebanyak 100 ton di setiap kabupaten/kota dan tingkat provinsi sebesar 200 ton. "Kami juga menyiagakan 3.500 personel dan sebanyak 1 SSK personel Polri di setiap daerah. Sehingga kalau terjadi bencana, sudah bisa diantisipasi dengan sesegera mungkin," kata Budiarto. (ren)
Post a Comment