Barat Tekan Putin di KTT G20

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott ,menyalami Presiden Rusia, Vladimir Putin di pembukaan KTT G20 di Brisbane. (15/11/2014)
VIVAnews - Pertemuan puncak para pemimpin negara G20 telah dibuka secara resmi pada Sabtu, 15 November 2014 oleh Perdana Menteri Australia, Tony Abbott. Namun, alih-alih fokus pada agenda ekonomi, KTT G20 malah didominasi isu politik mengenai dugaan keterlibatan Rusia di Ukraina. 

Kantor berita Reuters, Sabtu kemarin, melansir, tekanan yang diberikan oleh para pemimpin negara-negara barat terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, sudah dirasakan sejak dia menjejakkan kaki di Brisbane. Ketika mendarat di Brisbane, Putin malah disambut oleh asisten Menteri Pertahanan.

Sementara, saat Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, atau Presiden China, Xi Jinping, yang tiba, mereka dinanti oleh Gubernur Jenderal Australia dan Jaksa Umum. 

Belum lagi ketika para pemimpin G20 melakukan sesi foto bersama. Australia sebagai tuan rumah, menempatkan Putin di barisan belakang. Tidak seperti ketika menghadiri KTT APEC di Beijing, Putin diberi posisi di depan dan sejajar dengan Xi dan Obama.

Penyambutan para pemimpin negara G20 terhadap Putin pun tidak ramah. Juru bicara Perdana Menteri Kanada, Jason MacDonald, mendesak Putin supaya Rusia secepatnya angkat kaki dari wilayah Ukraina. 

"Saya kira, saya akan menjabat tangan Anda, tetapi hanya ada satu hal yang ingin saya katakan kepada Anda: Anda perlu secepatnya keluar dari Ukraina," ujar MacDonald. 

Dia menambahkan, respon Putin tidak begitu positif mendengar kalimat Harper. 

Lain lagi dengan Obama yang menegaskan bahwa AS berada di garis terdepan untuk menentang agresi Rusia terhadap Ukraina. Presiden ke-45 AS itu menyebut, aksi Rusia tersebut merupakan ancaman bagi dunia, contohnya seperti yang terlihat dalam insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. 

Sementara itu, Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan organisasi Uni Eropa tengah mempertimbangkan sanksi finansial lainnya bagi individu tertentu di Rusia karena krisis Ukraina. 

"Situasi saat ini benar-benar tidak memuaskan. Saat ini, daftar individu [yang akan dijatuhi sanksi], masih dalam agenda pembicaraan," ungkap Merkel kepada media. 

Komentar Perdana Menteri Inggris, David Cameron, pun senada. BBC melaporkan sebelum KTT G20 dimulai, Cameron mengatakan akan ada perbedaan besar dalam hubungan antara Rusia dengan Eropa. Jika pasukan Rusia tetap berada di Ukraina berpotensi menyebabkan dijatuhkannya sanksi baru. 

Tekanan juga datang dari Presiden Dewan Uni Eropa, Herman Van Rompuy. Dia menyebut sanksi tambahan terhadap Rusia jelas dibutuhkan. Untuk menilai hal tersebut, pada Senin, 17 November 2014 akan digelar pertemuan Menteri Luar Negeri anggota Uni Eropa. 

Di luar arena pertemuan G20, masyarakat Ukraina yang bermukim di Australia menggelar unjuk rasa memprotes kehadiran Putin. Massa menggunakan pengikat kepala bertuliskan "Putin, Pembunuh". 

Massa turut membawa bendera asal warga negara yang tewas dalam insiden jatuhnya MH17. Mereka menyebut insiden tersebut merupakan aksi pembunuhan yang harus menjadi tanggung jawab Putin.  

Tinggalkan G20

Namun, alih-alih kesal, Putin masih bisa tetap tersenyum. Dia pun tetap menyalami Abbott, orang yang sesumbar di media akan menyikutnya dan menanyakan secara langsung mengenai penyebab jatuhnya MH17 di timur Ukraina. 

Juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan dalam pertemuan bilateral Putin dengan Cameron, isu krisis Ukraina memang mendominasi. Tetapi, kedua pemimpin mengakui perlunya aksi untuk mengakhiri konfrontasi dan membangun kembali hubungan kedua negara. 

Sikap serupa juga ditunjukkan Putin ketika bertemu dengan Presiden Prancis, Francois Hollande. Keduanya sepakat untuk melindungi kepentingan mereka akibat sanksi yang dijatuhkan negara barat.

Sempat beredar rumor, Putin akan meninggalkan KTT G20 lebih awal. Dia akan melewatkan sarapan bersama dengan para pemimpin G20, karena harus secepatnya kembali ke Moskow. 

Namun, rumor itu dibantah oleh Peskov. "Rumor itu benar-benar keliru. Presiden akan mengikuti semua acara G20," kata Peskov.  (one)

No comments

Powered by Blogger.