BBM Naik, BI: Inflasi 2014 Maksimal 8,1 persen
VIVAnews - Bank Indonesia (BI) memaparkan skenario laju inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter. Ada tiga skenario yang mungkin terjadi, tergantung bagaimana koordinasi pemerintah dan BI.
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, Selasa 18 November 2014, menyatakan skenario tersebut membatasi inflasi di kisaran 2,4-2,8 persen hingga akhir tahun ini.
"Proyeksi inflasi midle-nya sebesar 2,6 persen, kisarannya 2,4-2,8 persen," ujar Perry usai Rapat Dewan Gubernur di gedung BI, Jakarta.
Pemerintah menargetkan, inflasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014 sebesar 5,3 persen. Jika ditambah dorongan inflasi langsung kenaikan BBM, hingga akhir tahun inflasi akan ada di kisaran 7,7-8,1 persen.
"Kalau ditambah 5,3 persen jadi 7,7 persen sampai 8,1 persen dan proyeksi menengahnya 7,9 persen. Kami menginginkan tidak 8,1 persen atau 7,9 persen tapi 7,7 persen," imbuhnya.
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, Selasa 18 November 2014, menyatakan skenario tersebut membatasi inflasi di kisaran 2,4-2,8 persen hingga akhir tahun ini.
"Proyeksi inflasi midle-nya sebesar 2,6 persen, kisarannya 2,4-2,8 persen," ujar Perry usai Rapat Dewan Gubernur di gedung BI, Jakarta.
Pemerintah menargetkan, inflasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014 sebesar 5,3 persen. Jika ditambah dorongan inflasi langsung kenaikan BBM, hingga akhir tahun inflasi akan ada di kisaran 7,7-8,1 persen.
"Kalau ditambah 5,3 persen jadi 7,7 persen sampai 8,1 persen dan proyeksi menengahnya 7,9 persen. Kami menginginkan tidak 8,1 persen atau 7,9 persen tapi 7,7 persen," imbuhnya.
Menurutnya, untuk dapat menekan inflasi akhir tahun berada pada batas bawah yaitu 7,7 persen, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah dan BI. Antara lain, menjaga ekspektasi inflasi, salah satunya dengan menaikan suku bunga acuan, atau BI Rate.
Langkah kedua, koordinasi dengan pemerintah khususnya mengenai kenaikan tarif angkutan umum khususnya dapat dilakukan dengan baik. Ketiga, koordinasi stabilisasi pangan khususnya dengan Tim Pengendali Inflasi, sehingga tidak mengerek harga komoditas pangan.
"Kalau itu dilakukan, 7,7 persen bisa tercapai," katanya.
Dalam kesempatan berbeda, Gubernur BI Agus Martowardojo, mengungkapkan bahwa batas atas proyeksi inflasi tahun ini sebesar 8,1 persen masih lebih rendah ketimbang tahun lalu yang sebesar 8,3 persen. (asp)
Langkah kedua, koordinasi dengan pemerintah khususnya mengenai kenaikan tarif angkutan umum khususnya dapat dilakukan dengan baik. Ketiga, koordinasi stabilisasi pangan khususnya dengan Tim Pengendali Inflasi, sehingga tidak mengerek harga komoditas pangan.
"Kalau itu dilakukan, 7,7 persen bisa tercapai," katanya.
Dalam kesempatan berbeda, Gubernur BI Agus Martowardojo, mengungkapkan bahwa batas atas proyeksi inflasi tahun ini sebesar 8,1 persen masih lebih rendah ketimbang tahun lalu yang sebesar 8,3 persen. (asp)
Post a Comment