Bentrok di Kepri, Menko Tedjo Akui Gudang Senjata TNI Didobrak
VIVAnews - Simpang siur kabar terbukanya gudang senjata di Yonif 134 Tuah Sakti (TS) Kepulan Riau (Kepri) dalam insiden keributan yang terjadi antara dengan Satbrimob Polda Kepri masih menyisakan pertanyaan.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamana (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno, justru mengaku mendapat informasi bahwa kabar tersebut benar terjadi.
"Anggota (TNI) saat itu tidak ada yang pegang senjata. Kemudian informasi yang saya terima, mereka mendobrak pintu gudang (senjata) untuk mengambilnya (senjata)," terang Tedjo saat dihubungi TVone, Rabu 19 November 2014.
Menerima informasi tersebut, Tedjo pun mengancam akan memberikan sanksi berat terhadap para anggota yang membuka gudang senjata itu. Menurutnya, tindakan itu merupakan kesalahan berat.
"Itu nanti berat sanksinya, karena sebenarnya tidak boleh bertindak seperti itu," tegasnya.
Selain itu, dia juga menyatakan akan melakukan koordinasi dengan Mabes Polri dan TNI. "Kita akan panggil, koordinasi Polri-TNI, agar ketemu duduk masalahnya dan segera selesai," ujar Tedjo.
eperti diketahui, terjadi keributan antara Yonif 134 Tuah Sakti (TS) dengan Satbrimob Polda Kepulauan Riau. Keributan tersebut diduga berawal dari kesalahpahaman antara seorang anggota masing instansi yang terjadi di depan Perumahan Buana Impian Tembesi saat mengisi bensin pagi tadi.
Salah paham itu terjadi ketika dua anggota Yonif 134/TS sedang mengisi bensin sepeda motor di depan perumahan tersebut, kemudian dua anggota Brimob saling pandang dan berujung percekcokan.
Dua anggota Yonif 134/TS bernama Pratu Nuryanto dan Praka Budiono dan dua anggota Satbrimob Bribda Erik Simanjuntak dan Bripda Solatif Purba. Entah kenapa, puluhan anggota Yonif 134/TS kemudian datang menyerang Satbrimob Polda Kepri. (ren)
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamana (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno, justru mengaku mendapat informasi bahwa kabar tersebut benar terjadi.
"Anggota (TNI) saat itu tidak ada yang pegang senjata. Kemudian informasi yang saya terima, mereka mendobrak pintu gudang (senjata) untuk mengambilnya (senjata)," terang Tedjo saat dihubungi TVone, Rabu 19 November 2014.
Menerima informasi tersebut, Tedjo pun mengancam akan memberikan sanksi berat terhadap para anggota yang membuka gudang senjata itu. Menurutnya, tindakan itu merupakan kesalahan berat.
"Itu nanti berat sanksinya, karena sebenarnya tidak boleh bertindak seperti itu," tegasnya.
Selain itu, dia juga menyatakan akan melakukan koordinasi dengan Mabes Polri dan TNI. "Kita akan panggil, koordinasi Polri-TNI, agar ketemu duduk masalahnya dan segera selesai," ujar Tedjo.
eperti diketahui, terjadi keributan antara Yonif 134 Tuah Sakti (TS) dengan Satbrimob Polda Kepulauan Riau. Keributan tersebut diduga berawal dari kesalahpahaman antara seorang anggota masing instansi yang terjadi di depan Perumahan Buana Impian Tembesi saat mengisi bensin pagi tadi.
Salah paham itu terjadi ketika dua anggota Yonif 134/TS sedang mengisi bensin sepeda motor di depan perumahan tersebut, kemudian dua anggota Brimob saling pandang dan berujung percekcokan.
Dua anggota Yonif 134/TS bernama Pratu Nuryanto dan Praka Budiono dan dua anggota Satbrimob Bribda Erik Simanjuntak dan Bripda Solatif Purba. Entah kenapa, puluhan anggota Yonif 134/TS kemudian datang menyerang Satbrimob Polda Kepri. (ren)
Post a Comment