Perampingan direksi diprediksi buat geliat Pertamina terbatas

Merdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memangkas direksi PT Pertamina (Persero) yang awalnya sembilan orang direksi menjadi empat orang direksi termasuk direktur utama. Hal tersebut dilakukan untuk melakukan efisiensi pada BUMN migas tersebut.

Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Satya Widya Yudha menilai perampingan tersebut memang bagus untuk dilakukan Pertamina. Namun, kata dia, jangkauan dari perampingan direksi tersebut akan menjadi terbatas.

"Struktur organisasi itu harus disesuaikan dengan kinerja Pertamina. Seperti direktur hulu itu harus ada lantaran tugasnya untuk jaga produksi dan jaga lapangan-lapangan milik Pertamina. Direktorat Hulu tersebut harus ada dalam tubuh perusahaan minyak seperti Pertamina," ujar dia kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu (29/11).

Selain itu, lanjut dia, direktorat marketing dan pemasaran pun harus ada lantaran Pertamina berencana untuk menjadi pemain global sehingga fungsi pemasaran sangat diperlukan.

"Empat ini dikhawatirkan sangat rawan dan banyak penumpukan pekerjaan. Kita butuh hulu itu fokus di hulu, marketing juga seperti itu. Penciutan direksi itu tidak menghilangkan fungsi yang strategis di Pertamina seperti hulu, hilir dan marketing. Itu jangan sampai hilang," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian BUMN baru saja mengumumkan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto. Selain dirut baru, Kementerian BUMN juga mengangkat tiga direksi yakni Yenni Andayani, Ahmad Bambang dan Arif Budiman.

"Mereka sama dalam jangka kerja periode 2014-2019," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/11).

Menurut dia, proses pemilihan ini sudah dinilai tepat sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo menjaga ketahanan energi. "Kami melihat bahwa mengingat kapasitas dari Pertamina di anak perusahaan, delapan direksi terlalu besar sehingga kami mendorong melakukan efisiensi dengan dibantu tiga direksi tersebut," jelas dia.