Ahok Terapkan Sistem Promosi Baru PNS DKI
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat ini tengah menerapkan suatu sistem baru untuk mereorganisasi jabatan-jabatan PNS di Pemprov DKI. Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, dengan sistem baru itu, staf fungsional sekalipun bisa menduduki jabatan sebagai seorang pejabat tingkat eselon.
"Saya mau kasih kesempatan. Kita akan tanya, 'kamu staf pingin jadi apa?'. Kamu tulis deh. Nanti dicocokin. Berapa orang pingin jabatan itu, baru kita tes. Psikotest, kemampuan, tes tertulis, wawancara. Dapat beberapa orang yang menurut kita paling baik, itu yang kita tempatkan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 9 September 2014.
Ahok beralasan, sistem ini perlu diterapkan karena menurutnya selama ini banyak staf-staf yang berprestasi namun karena terhalang oleh sistem birokrasi yang berlaku, tidak bisa dengan mudah naik ke jabatan yang lebih tinggi yang cocok.
"Saya mau kasih kesempatan. Kita akan tanya, 'kamu staf pingin jadi apa?'. Kamu tulis deh. Nanti dicocokin. Berapa orang pingin jabatan itu, baru kita tes. Psikotest, kemampuan, tes tertulis, wawancara. Dapat beberapa orang yang menurut kita paling baik, itu yang kita tempatkan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 9 September 2014.
Ahok beralasan, sistem ini perlu diterapkan karena menurutnya selama ini banyak staf-staf yang berprestasi namun karena terhalang oleh sistem birokrasi yang berlaku, tidak bisa dengan mudah naik ke jabatan yang lebih tinggi yang cocok.
Selama ini, Pemprov DKI memberlakukan sistem penjenjangan jabatan konvensional di mana seorang staf baru bisa naik jabatan bila mendapatkan promosi dari atasan atau satuan kerjanya.
"Padahal staf-staf ini banyak sekali yang punya dedikasi dan pinter-pinter, cuma enggak pernah dikasih kesempatan. Sekarang saya mau atur supaya mereka bisa naik ke level yang lebih tinggi," kata Ahok.
Selain itu, Ahok pun mengaku ingin menggali potensi dari ribuan pegawai DKI. Dari 72.000 PNS Pemprov, hanya sekitar 6.000 orang, atau 95 persen pegawai yang menduduki jabatan struktural.
Menurut Ahok, sistem ini saat ini sudah mulai dijalankan di lingkungan Pemprov DKI. Pelantikan seluruh pejabat baru hasil reorganisasi ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Desember 2014.
"3 bulan ke depan ini, tim asesor dan psikolog kita mendata dan melakukan tes terhadap semua staf untuk tanya dia pengen jabatan apa di eselon II, III, atau IV," ucap Ahok. (adi)
"Padahal staf-staf ini banyak sekali yang punya dedikasi dan pinter-pinter, cuma enggak pernah dikasih kesempatan. Sekarang saya mau atur supaya mereka bisa naik ke level yang lebih tinggi," kata Ahok.
Selain itu, Ahok pun mengaku ingin menggali potensi dari ribuan pegawai DKI. Dari 72.000 PNS Pemprov, hanya sekitar 6.000 orang, atau 95 persen pegawai yang menduduki jabatan struktural.
Menurut Ahok, sistem ini saat ini sudah mulai dijalankan di lingkungan Pemprov DKI. Pelantikan seluruh pejabat baru hasil reorganisasi ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Desember 2014.
"3 bulan ke depan ini, tim asesor dan psikolog kita mendata dan melakukan tes terhadap semua staf untuk tanya dia pengen jabatan apa di eselon II, III, atau IV," ucap Ahok. (adi)
Post a Comment